My Foto

My Foto
Aa Yanto

Senin, 26 Mei 2014

Alin Silfiani (Si Buah Hati)


Alin Silfiani (Si Buah Hati)

Segala puji syukur selalu kuucapkan kepada Allah yang telah banyak memberikan rahmat dan hidayahnya kepada keluarga kami. Pasca kelahiran anak kami, malam itu juga ku kabarkan berita gembira ini kepada Orangtua ku, kalau cucu mereka telah lahir dengan selamat dan sehat. Meskipun kala itu orangtua ku sedang tertidur lelap (sekitar pukul 11 malam) mendengar berita dariku tampaknya suara mereka yang begitu gembira terdengar dari ponselku. Malam itu oleh mertuaku memberikan sedikit wejangan bahwasannya tugas aku sebagai seorang ayah yang pertama ialah harus menjaga anak dan istriku, dan tak boleh tertidur hingga pagi hari. Walaupun sedikit lelah tapi aku tetap semangat menjalaninya. Bisa dibilang keadaan di kampung istriku (Pesayangan-Gantar) masih agak sepi penduduknya, banyak pekarangan kosong dan jauh dari keramaian kota, maka kepercayaan penduduk setempat kalau ada bayi harus dijaga supaya tak di curi oleh mahluk halus dan sejenisnya. Sebagai bagian dari umat Islam tentunya aku harus percaya kepada hal-hal berbau gaib, tapi pun tak mudah percaya pada takhayul atau sesatu yang mengada-ada.

Karena istriku lelah dan kecapean pasca melahirkan, tampaknya ia tertidur pulas. Dede bayipun juga tertidur setelah dibersihkan. Sebelum pagi menjelang, tugas ku yang lain harus segera kuselesaikan, yakni mencuci pakaian dan kain-kain pasca istriku melahirkan, saat itu aku tak peduli dengan bau anyir darah yang menggumpal di setiap sisi kain, semua ku cuci dengan bersih, karena jika aku tak sanggup aku harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar orang lain mencuci pakaian istriku. Sampai pagi hari kelar juga acara mencuci baju dan langsung ku jemur.

Pagi itu juga, aku tegaskan untuk menelefon Bidan terdekat, supaya memeriksa kesehatan bayi kami, dan siang hari sang Bidan baru bisa datang, tentunya dengan berbagai rentetan pertanyaan, kenapa kami tak menghubungi beliau saat mau melahirkan. Demi menjaga hubungan silaturahmi akhirnya kujawab bahwa istrikku melahirkan dengan mendadak sehingga tak sempat memanggil beliau, maklum jarak antara rumah Bidan dan desa kami terpaut 4 Km, dan itu bisa jadi alasan kuat aku tak bisa menghubungai Bidan. Walau dengan muka kecewa sang Bidang tetap memberikan suntikan pertama ke bayi kami, serta menimbang. waktu itu berat bayi kami 2,7 Kg. Mungkin terlalu ringan tapi itu lebih dari cukup untuk kelahiran pada usia kanduangan yang baru 8 bulan. Kalau kami orang mampu mungkin saat itu kami harus membawa bayi kami ke dokter karena masuk dalam bayi premature. Tapi saat itu sang Bidan berkata bahwa bayi kami sehat.


Cobaan dari Allah memang selalu datang untuk menguji hambanya, begitupun pada keluarga kami. Walau kami hidup dalam keterbasan ternyata kami harus lebih sabar dan tabah lagi untuk menerima kenyataan bahwasannya Putri tercinta kami enggan untuk meminum susu dari ibunya. Saat itu sudah terbayang betapa berat beban kami yang pastinya harus membelikan susu pengganti (susu formula) untuk makanan utama pada bayi kami. Sebenarnya kami tak berputus asa waktu itu kami tetap mengusahakan agar bayi kami mau meminum ASI dari ibunya, mulai dengan memerah susu ibunya, minta bantuan ustad agar mendoakan bayi kami, sampai mertuaku meminta bantuan dukun/sesepuh setempat untuk memberikan jampe-jampe agar bayiku mau menyusui pada ibunya, walau dalam hati aku kurang setuju karena bagian dari musyrik, tapi aku coba diam karena tak cukup berani untuk menentang mereka.


Manusia hanya berencana dan berusaha, tapi Allah yang tetap menentukkan. Walau segenap usaha kami lakukan tapi tak merubah keadaan, akhirnya kami terima keadaan dan harus siap memberikan susu pengganti untuk bayi tercinta kami. Sedikit demi sedikit ku dapat menerima hal itu, ku anggap ini adalah ujian dari Allah agar aku lebih giat lagi mencari nafkah demi menghidupi keluarga kami. Pintu Rahmat Allah memang selalu terbuka untuk hambanya. Pelan tapi pasti majikanku menaikkan gajihku, walau tak banyak tapi aku sangat bersyukur, minimal asal bisa untuk membeli susu anakku saja, aku sudah tenang.


7 Hari pasca kelahiran anak ku. Aku masih berada dirumah, karena Alhamdulillah Majikanku memberikan cuti kerja selama 10 hari untuk menemani istriku yang baru saja melahirkan. Saat itu pusar pada bayi kami telah copot dan itu bertanda kami harus melakukan acara (puputan) dalam tradisi jawa, dengan masak-masak dan upacara adat untuk mensahkan nama pada bayi kami. Semula aku punya rencana akan memberikan nama pada bayi kami “Alin Putri Marlina”, tapi karena itriku kurang suka maka kuganti jadi “Alin Silfiani”, nama pengganti belakangnya aku pikirkan hanya beberapa menit sebelum disahkan oleh sesepuh saat itu. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.


Semakin hari, kian bertambah usia bayiku, semakin banyak aku belajar menjadi seorang ayah, dari mulai menimang bayi, mengetahui keinginan bayi, sampai membantu mengganti popok bayi, walau itu hanya bisa kulakukan seminggu sekali. Tapi aku cukup gembira dengan keadaan ini.


Tiap pulang (seminggu sekali) ku sempatkan untuk mengambil foto anak ku, walau dengan kamera ponsel 2 mega pixel, aku coba ambil posisi terbaik agar lebih jelas pengambilan gambarnya. Berbekal sedikit kemampuan dalam mengolah editing foto, ku perbaiki foto-foto itu hingga sedap untuk dipandang, karena hanya itu sebagai pengobat rindu ku pada anakku disaat aku di tempat kerja.


Mungkin memang foto-foto anakku yang ku upload ini tak orisinil lagi, tapi pun cara ku mengedit tak menghilangkan wajah asli anakku, aku lebih fokus pada kecerahan kulit, menghilangkan flek noda atau noise (runyek) pada foto, atau merubah background foto dan menambahkan aksesoris untuk pemanis, biar lebih jelas kita liat foto-fotonya.














Bagi yang ingin melihat foto Alin Silfiani yang lain bisa masuk akun facebook Alin Silfiani.
Atau bisa dilihat di youtube yang telah dibuat dalam video slide sederhana Alin Silfiani Slide
By : Yanto Saputra

Software Noisware

Edit Foto Noisware


Noisware ialah suatu software untuk menghaluskan tekstur gambar atau foto, bagi yang sering menggunakan Adobe Photoshop maka biasanya tak asing dengan Noisware, karena termasuk dalam salah satu plugin (program tambahan) dalam Photoshop itu sendiri. 

Pada kesempatan kali ini Noisware yang akan kita bahas bukan pada plulgin Photoshop, melainkan suatu software single yang bisa di aplikasikan pada desktop atau laptop, karena ukurannya yang kecil jadi sangat ringan ketika dijalankan sehingga tak menggangu performa windows, juga dapat diaplikasikan pada windows XP dan windows 7.

Fungsi
Pada saat kita foto dengan handphone, tak jarang kita mendapatkan hasil foto yang kurang baik, mungkin karena kurang cahaya atau pixel pada cameranya yang terlalu rendah sehingga menghasilkan foto yang kasar (runyek) atau seperti banyak semut, kalau dalam istilah editing foto terdapat banyak noise. Untuk mengatasi hal itu Noisware bisa membantu meminimalisir noise pada foto, sehingga hasil foto yang telah di edit oleh Noisware tampak lebih halus dan bersih.

Cara Instal
Seperti halnya menginstal aplikasi pada umumnya, anda bisa dobel klik pada icon *exe. Kemudian teruskan hingga selesai proses instalasi. Lalu buka icon Noisware pada menu desktop anda, maka akan muncul halaman awal Noisware (lihat gambar).



Agar muncul pengaturan pada Noisware anda klik pada tab "profile" yang di lingkar merah, maka akan muncul beberapa setting untuk perbaikan foto yang akan anda edit.


Cara Menggunakan
Dengan cara umum kita bisa masukan gambar/foto lewat menu "file" lalu pilih open, maka akan keluar jendela baru untuk memilih dari folder mana foto yang akan di edit. Namun jika ingin praktis dan sudah menguasai anda bisa langsung drag foto ke halaman Noisware, terserah mau piliha cara yang mana yang menurut anda nyaman.


Setelah foto masuk ke halaman Noisware, selanjutnya geser-geser pengaturan yang tersedia di sebelah kiri Noisware, untuk setingan seberapa kuat kehalusan (penghilangan noise) pada foto. Jika dirasa cukup anda bisa klik "Go" seperti pada gambar. Tunggu beberapa detik hingga proses pengeditan otomatis berjalan.




Jreng.... sekarang foto yang anda masukkan telah berubah jadi lebih bagus, tunggu dulu jangan langsung close jendela Noisware, simpan dulu foto yang sudah di edit dengan cara "Save As", secara otomatis Noisware akan memberi kata "_filtered" pada foto yang akan di save, dan anda tinggal menekan simpan.


Wow... jadi makin cantik bukan...? silahkan download Noisware di bawah ini.
By             : Yanto Saputra82
Facebook  : Yanto Saputra

NB : Jika foto yang di edit pada Noisware dirasa kurang maksimal, anda perkecil dulu ukurannya hingga 800 pixel atau dibawahnya.

Pernikahanku


editing by : Yanto Saputra

Pernikahanku (Marriage)


Waktu itu tepatnya Oktober 2012, aku dan Asih Marlina menikah di Gantar-Indramayu. Pesta pernikahan dan sekaligus akad nikah yang kami lakukan saat itu sangat sederhana, meski begitu kami berdua sangat bahagia menyambut hari pernikahan kami yang tentunya sangat dinantikan. Bisa dibilang aku cukup nekad untuk ambil keputusan menikahi Asih dalam waktu dekat karena persiapanku (materi) untuk sebuah acara sakral saat itu jauh dari kata cukup, sedikit catatan kami pacaran cuma 1-2 bulan, karena saat itu kami berdua sudah cukup umur apalagi aku yang sudah menginjak usia 30, maka lebih baik segera kulamar saja Asih. karena dari pihak keluarga calon istri juga menginginkan segera menikah akhirnya kami sepakat segera melangsungkannya.





saat akan melangsungkan ijab kabul nikah

Dengan diiringi teman-teman dan saudara, kami datangi kediaman Asih Marlina (mempelai wanita), karena kebiasaan di tempat kami mempelai lelaki lebih pantas melangsungkan pernikahan ditempat mempelai wanita. Alhamdulillah walaupun hanya dengan pesta kecil dan mahar Rp.500 ribu dan seperangkat alat shalat, akad pernikahan kami telah sah dilakukan baik dimata hukum dan agama.

menunjukkan buku nikah setelah ijab kabul nikah

Sekitar satu bulan setelah menikah, istriku cerita bahwa haidnya telat. Dalam hati ada secercah kegembiraan, apakah istriku hamil? tapi aku tak mau langsung cerita sama keluarga, setelah 2 minggu haid istriku tak kunjung datang aku coba membeli alat deteksi kehamilan (testpack) di toko. Saat di pake oleh Istriku, alat testpack itu menunjukan 2 garis, menurut keterangan jika terdapat 2 garis maka positif hamil. Kegembiraan aku makin bertambah, terimakasih ya Allah... Engkau percayakan kami untuk memperoleh keturunan. Beberapa hari setelah itu akupun cerita kepada keluarga, merekapun menyambut hangat kabar itu.

2 bulan sudah usia kehamilan istriku, sayang saat istriku hamil aku tak dapat terus disisinya karena kerja ku cukup jauh (terpaut 2 kecamatan) walau hanya berjarak 16 Km, tapi karena jam kerja sampe larut malam, aku tak dapat bolak-balik ke tempat kerja, ditambah medan perjalanan yang kurang bersahabat sehingga aku cuma bisa pulang 1 kali dalam seminggu menemui istriku. Waktu itu istriku tak doyan makan karena berasa mual-mual terus dan juga kepalanya yang pusing, kucoba tanya sama orang tua katanya hal itu wajar karena istriku sedang hamil muda (ngidam). Karena aku masih tinggal seatap dengan Mertuaku, aku jadi lebih tenang walau istriku sering kutinggal kerja, karena di temani orang tuanya sendiri.

Pada usia kehamilan 3 bulan kami memeriksakan istriku ke Bidan terdekat, istriku disarankan untuk minum susu kehamilan agar bisa mengganti nutrisi makanan yang kurang dikonsumsi. Walaupun istri ku kurang suka dengan susu, sedikit demi sedikit ku bujuk agar mau meminumnya, tentunya demi kesehatan calon anak kami tercinta.

Rahmat Allah memang tak terhingga, kehidupan kami yang terbilang serba kurang tapi Alhamdulillah kesehatan kami dan kandungan istriku sehat dan baik-baik saja, dalam masa kehamilannya istriku tak pernah mengalami gangguan yang berarti, periksa kandungan pun cuma kami lakukan 2 kali saja, bukannya tak sayang badan dan tak jaga kesehatan, tapi karena keterbatasan dana. Bahkan di usia kehamilannya yang ke 8 bulan, istriku masih sering bekerja seperti biasa seperti cuci baju, masak, menyapu, dll. Tak jarang ikut pula ke sawah membantu orang  tuanya., ada rasa khawatir dan kasihan pada istriku, tapi apa daya...inilah kehidupan kami.

Istriku saat hamil 7 bulan

Di penghujung usia kehamilan 8 bulan, istriku masih sempat ku bawa naik motor mengunjungi rumah Orang tuaku di Dangdur-Babakanjaya yang berada di kecamatan Gabuswetan, mungkin sekitar 10 Km. Walaupun Orangtua kami sering menasehati kalau usia kehamilan sudah besar tak boleh sering keluar jauh, tapi saat itu kami fikir kelahiran anak kami masih jauh, yang pada umumnya kelahiran terjadi pada usia hamil 9 bulan.

Ternyata Allah punya rencana lain, baru saja genap usia kehamilan istriku 8 bulan, pagi-pagi itu (5 Juli 2013) istriku memberi tahu kalau dari kewanitaannya keluar cairan putih bening. Kata orangtua jika sudah begitu biasanya tinggal menghitung jam saja untuk kelahiran anak kami. Karena pagi itu aku harus masuk kerja, akhirnya kuputuskan untuk tetap berangkat dengan memberi pesan pada istri, bila nanti dirasa sudah sangat dekat (kelahirannya) untuk cepat segera memberi tau baik lewat sms atau telefon.

Hari itu terlewati hingga sore, aku hubungi istriku kalau dia masih bisa jalan seperti biasa, hanya terkadang mulas lalu hilang lagi. Sampai hari sabtu (6 Juli 2013) istriku merasakan kalau perutnya semakin sakit, kontraksinya semakin kuat. Pada jam 3 sore orangtuanya menyarankan untuk diam di tempat tidur depan, aku sendiri masih ditempat kerja, baru saja aku cerita pada majikan ku kalau istriku akan melahirkan dengan cepat mereka menyuruhku untuk segera pulang saja, Syukurlah.... kembali aku mengucap Alhamdulillah, di awal kelahiran anakku saat itu sepeserpun aku tak memegang uang karena gajih yang keterima tiap bulannya hanya cukup untuk resiko hidup kami berdua, itu pun kami berusaha menyisakan sedikit untuk beli alat-alat kebutuhan bayi kami yang akan lahir.

Saat akan pulang aku dipinjami sejumlah uang oleh majikan ditempat kerjaku, Terimakasih ya Allah, beruntung sekali aku dapat majikan sebaik itu. Sesampainya di rumah saat itu sekitar pukul 7 sore, tampak di depan rumah sudah banyak tetangga yang sedang duduk-duduk menantikan kelahiran anakku, pas masuk ke dalam tampak juga ibu-ibu dan mertuaku yang sedang menjaga istriku yang saat itu sedang di usap-usap perutnya agar bayi  yang didalamya tetap pada posisi yang benar sehingga mempermudah proses kelahiran.

Hingga jam 9  sore istriku disarankan untuk pindah ke kamar, karena menurut (dukun bayi) saat itu kelahirannya semakin dekat. Sebagai catatan saat itu istri dan mertuaku tak mau menggunakan jasa Bidan apalagi Dokter,  padahal sebagai suami aku ingin istriku ditangani oleh tenaga medis yang tentunya lebih faham dan higienis, jadi buat pembaca yang sekiranya berprofesi sebagi bidan, perawat atau dokter, aku mohon maaf  karena tak menggunakan jasa kalian, bukan karena takut biaya yang mahal tapi saat itu istri ku benar-benar tak mau menggunakan jasa Bidan. Mungkin bisa saja saat itu aku telefon bidan terdekat, tapi aku khawatir jika tetap kulakukan nanti bisa berpengaruh pada emosional istriku yang saat itu sedang melahirkan, jika begitu nanti akan berpengaruh buruk pada kondisi psikolognya untuk melahirkan anak kami. Jadi walaupun kecewa aku tetap menuruti apa mau istriku, hanya saja dalam hati aku akan tetap menggunakan jasa Bidan jika terjadi suatu hal yang buruk.

Saat itu suasana hatiku campur baur, antara senang karena akan dikaruniai anak, juga kasihan dan khawatir melihat istriku yang sedang berjuang dalam proses persalinannya. Dari mulai jam 9 sore tadi istriku sudah mengerahkan tenaganya untuk melahirkan (ngeden) kata orang jawa, sampai harus istirahat dulu karena kecapaian, sesekali kucium kening isriku dan kubisikkan kalimat suci agar tetap kuat dan tabah menjalaninya. Sampai tepatnya pukul 10:15 malam Allah mengizinkan bayi kami terlahir  dengan sehat dan sempurna, Alhamdulillahi robbil alamin... terlahir dengan tangis khasnya, seorang bayi mungil wanita yang telah dapat melihat alam dunia.

Beberapa menit kemudian aku disuruh untuk mengadzani dan mengkomati bayi kami, tentunya dengan senang hati kulakukan dan kubisikan dua kalimat toyyibah dan syahadat di telinga lembutnya. Sayang waktu itu aku tak sempat mengabadikan dengan kamera, karena terhanyut suasana yang gembira dan mungkin kalau aku yang mengmbil foto/video dirasa kurang etis.Terimakasih juga untuk istriku tercinta yang telah menyempurnakan dirinya menjadi seorang ibu hingga menjadikanku juga menjadi seorang ayah.

Keluargaku : Yanto, Alin, Asih

Kini, hari-hariku bersama keluarga semakin lengkap dan bahagia karena telah dikaruniai seorang anak yang lucu, semoga kami termasuk orang-orang yang selalu bersyukur kepada Mu ya Allah.

Bagi yang ingin mengunjungi akun sosial media kami bisa klik tautan dibawah ini.
Facebook : Yanto Saputra
Facebook : Asih Kencanadewi
Facebook : Alin Silfiani


ULTRA ISO dan POWER ISO


ULTRA ISO dan POWER ISO

Ketemu lagi dengan saudara and temen-temanku terutama dari Indramayu, kali ini aku mau berbagi software kecil-kecil cabe rawit, bagi yang suka download file windows atau sejenisnya, pada situs tertentu kadang file yang kita ambil berupa file berformat iso, biasanya bentuk file punya icon lingkaran CD, file iso merupakan hasil kompressi dari suatu program (burning software) bertujuan agar file yang akan di bakar/burning ke CD Room sempurna. Untuk membuka file berekstensi iso (*.iso) pada PC yang tidak mempunyai CD/DVD Room, maka diperlukan semacam virtual CD dimana pada PC seakan-akan terdapat CD Room buatan (tentunya bukan CD Room asli).

Cara membuat virtual CD pada PC yaitu dengan menginstal software ULTRA ISO atau POWER ISO, anda boleh pilih salah satunya. Software ini ringan karena tak banyak memakan ruang pada hardis, ukurannyapun di bawah 10 Mb, jadi bisa dipake pada PC atau Notebook dengan spesifikasi rendah.

Cara Instal
Setelah anda download software Ultra Iso atau Power Iso (dibawah tulisan ini), ekstrak dulu dengan winrar karena untuk keamanan file telah di kompres (*.rar). Sesudah itu anda dobel klik pada icon exe-nya, lanjutkan dengan menekan next hingga selesai, untuk membuat software ini full version (ter-registrasi) maka anda diwajibkan memasukan serial number registrasi dan username, lalu klik Ok. Sip, sekarang softwarenya sudah full version.



Fungsi
Ultra Iso dan Power Iso selain berfungsi untuk membaca/membuka file ekstensi *.iso juga dapat digunakan untuk memburning (membakar kaset) CD atau DVD, tentunya dengan ditambah hardware CD/DVD Romm fisik, juga dapat mengubah file/folder menjadi ekstensi *.iso, jadi lebih aman disimpan dan mudah untuk di burning kembali.



Cara Penggunaan
Untuk membuka file *iso, maka kita bisa klik kanan pada virtual CD, contoh : CD Drive (F), lalu pilih Ultra Iso/ Power Iso dan klik “Mount”. Maka akan muncul jendela baru, disitu kita diperintah untuk mencari file berformat iso (*.iso), lalu klik file tersebut dan pilih open klik kembali CD Drive yang sebagai virtual CD tersebut, dan akan nampak terbaca folder dan file seperti pada CD Room biasa.agar lebih  jelas bisa lihat gambar dibawah ini.