My Foto

My Foto
Aa Yanto

Senin, 26 Mei 2014

Pernikahanku


editing by : Yanto Saputra

Pernikahanku (Marriage)


Waktu itu tepatnya Oktober 2012, aku dan Asih Marlina menikah di Gantar-Indramayu. Pesta pernikahan dan sekaligus akad nikah yang kami lakukan saat itu sangat sederhana, meski begitu kami berdua sangat bahagia menyambut hari pernikahan kami yang tentunya sangat dinantikan. Bisa dibilang aku cukup nekad untuk ambil keputusan menikahi Asih dalam waktu dekat karena persiapanku (materi) untuk sebuah acara sakral saat itu jauh dari kata cukup, sedikit catatan kami pacaran cuma 1-2 bulan, karena saat itu kami berdua sudah cukup umur apalagi aku yang sudah menginjak usia 30, maka lebih baik segera kulamar saja Asih. karena dari pihak keluarga calon istri juga menginginkan segera menikah akhirnya kami sepakat segera melangsungkannya.





saat akan melangsungkan ijab kabul nikah

Dengan diiringi teman-teman dan saudara, kami datangi kediaman Asih Marlina (mempelai wanita), karena kebiasaan di tempat kami mempelai lelaki lebih pantas melangsungkan pernikahan ditempat mempelai wanita. Alhamdulillah walaupun hanya dengan pesta kecil dan mahar Rp.500 ribu dan seperangkat alat shalat, akad pernikahan kami telah sah dilakukan baik dimata hukum dan agama.

menunjukkan buku nikah setelah ijab kabul nikah

Sekitar satu bulan setelah menikah, istriku cerita bahwa haidnya telat. Dalam hati ada secercah kegembiraan, apakah istriku hamil? tapi aku tak mau langsung cerita sama keluarga, setelah 2 minggu haid istriku tak kunjung datang aku coba membeli alat deteksi kehamilan (testpack) di toko. Saat di pake oleh Istriku, alat testpack itu menunjukan 2 garis, menurut keterangan jika terdapat 2 garis maka positif hamil. Kegembiraan aku makin bertambah, terimakasih ya Allah... Engkau percayakan kami untuk memperoleh keturunan. Beberapa hari setelah itu akupun cerita kepada keluarga, merekapun menyambut hangat kabar itu.

2 bulan sudah usia kehamilan istriku, sayang saat istriku hamil aku tak dapat terus disisinya karena kerja ku cukup jauh (terpaut 2 kecamatan) walau hanya berjarak 16 Km, tapi karena jam kerja sampe larut malam, aku tak dapat bolak-balik ke tempat kerja, ditambah medan perjalanan yang kurang bersahabat sehingga aku cuma bisa pulang 1 kali dalam seminggu menemui istriku. Waktu itu istriku tak doyan makan karena berasa mual-mual terus dan juga kepalanya yang pusing, kucoba tanya sama orang tua katanya hal itu wajar karena istriku sedang hamil muda (ngidam). Karena aku masih tinggal seatap dengan Mertuaku, aku jadi lebih tenang walau istriku sering kutinggal kerja, karena di temani orang tuanya sendiri.

Pada usia kehamilan 3 bulan kami memeriksakan istriku ke Bidan terdekat, istriku disarankan untuk minum susu kehamilan agar bisa mengganti nutrisi makanan yang kurang dikonsumsi. Walaupun istri ku kurang suka dengan susu, sedikit demi sedikit ku bujuk agar mau meminumnya, tentunya demi kesehatan calon anak kami tercinta.

Rahmat Allah memang tak terhingga, kehidupan kami yang terbilang serba kurang tapi Alhamdulillah kesehatan kami dan kandungan istriku sehat dan baik-baik saja, dalam masa kehamilannya istriku tak pernah mengalami gangguan yang berarti, periksa kandungan pun cuma kami lakukan 2 kali saja, bukannya tak sayang badan dan tak jaga kesehatan, tapi karena keterbatasan dana. Bahkan di usia kehamilannya yang ke 8 bulan, istriku masih sering bekerja seperti biasa seperti cuci baju, masak, menyapu, dll. Tak jarang ikut pula ke sawah membantu orang  tuanya., ada rasa khawatir dan kasihan pada istriku, tapi apa daya...inilah kehidupan kami.

Istriku saat hamil 7 bulan

Di penghujung usia kehamilan 8 bulan, istriku masih sempat ku bawa naik motor mengunjungi rumah Orang tuaku di Dangdur-Babakanjaya yang berada di kecamatan Gabuswetan, mungkin sekitar 10 Km. Walaupun Orangtua kami sering menasehati kalau usia kehamilan sudah besar tak boleh sering keluar jauh, tapi saat itu kami fikir kelahiran anak kami masih jauh, yang pada umumnya kelahiran terjadi pada usia hamil 9 bulan.

Ternyata Allah punya rencana lain, baru saja genap usia kehamilan istriku 8 bulan, pagi-pagi itu (5 Juli 2013) istriku memberi tahu kalau dari kewanitaannya keluar cairan putih bening. Kata orangtua jika sudah begitu biasanya tinggal menghitung jam saja untuk kelahiran anak kami. Karena pagi itu aku harus masuk kerja, akhirnya kuputuskan untuk tetap berangkat dengan memberi pesan pada istri, bila nanti dirasa sudah sangat dekat (kelahirannya) untuk cepat segera memberi tau baik lewat sms atau telefon.

Hari itu terlewati hingga sore, aku hubungi istriku kalau dia masih bisa jalan seperti biasa, hanya terkadang mulas lalu hilang lagi. Sampai hari sabtu (6 Juli 2013) istriku merasakan kalau perutnya semakin sakit, kontraksinya semakin kuat. Pada jam 3 sore orangtuanya menyarankan untuk diam di tempat tidur depan, aku sendiri masih ditempat kerja, baru saja aku cerita pada majikan ku kalau istriku akan melahirkan dengan cepat mereka menyuruhku untuk segera pulang saja, Syukurlah.... kembali aku mengucap Alhamdulillah, di awal kelahiran anakku saat itu sepeserpun aku tak memegang uang karena gajih yang keterima tiap bulannya hanya cukup untuk resiko hidup kami berdua, itu pun kami berusaha menyisakan sedikit untuk beli alat-alat kebutuhan bayi kami yang akan lahir.

Saat akan pulang aku dipinjami sejumlah uang oleh majikan ditempat kerjaku, Terimakasih ya Allah, beruntung sekali aku dapat majikan sebaik itu. Sesampainya di rumah saat itu sekitar pukul 7 sore, tampak di depan rumah sudah banyak tetangga yang sedang duduk-duduk menantikan kelahiran anakku, pas masuk ke dalam tampak juga ibu-ibu dan mertuaku yang sedang menjaga istriku yang saat itu sedang di usap-usap perutnya agar bayi  yang didalamya tetap pada posisi yang benar sehingga mempermudah proses kelahiran.

Hingga jam 9  sore istriku disarankan untuk pindah ke kamar, karena menurut (dukun bayi) saat itu kelahirannya semakin dekat. Sebagai catatan saat itu istri dan mertuaku tak mau menggunakan jasa Bidan apalagi Dokter,  padahal sebagai suami aku ingin istriku ditangani oleh tenaga medis yang tentunya lebih faham dan higienis, jadi buat pembaca yang sekiranya berprofesi sebagi bidan, perawat atau dokter, aku mohon maaf  karena tak menggunakan jasa kalian, bukan karena takut biaya yang mahal tapi saat itu istri ku benar-benar tak mau menggunakan jasa Bidan. Mungkin bisa saja saat itu aku telefon bidan terdekat, tapi aku khawatir jika tetap kulakukan nanti bisa berpengaruh pada emosional istriku yang saat itu sedang melahirkan, jika begitu nanti akan berpengaruh buruk pada kondisi psikolognya untuk melahirkan anak kami. Jadi walaupun kecewa aku tetap menuruti apa mau istriku, hanya saja dalam hati aku akan tetap menggunakan jasa Bidan jika terjadi suatu hal yang buruk.

Saat itu suasana hatiku campur baur, antara senang karena akan dikaruniai anak, juga kasihan dan khawatir melihat istriku yang sedang berjuang dalam proses persalinannya. Dari mulai jam 9 sore tadi istriku sudah mengerahkan tenaganya untuk melahirkan (ngeden) kata orang jawa, sampai harus istirahat dulu karena kecapaian, sesekali kucium kening isriku dan kubisikkan kalimat suci agar tetap kuat dan tabah menjalaninya. Sampai tepatnya pukul 10:15 malam Allah mengizinkan bayi kami terlahir  dengan sehat dan sempurna, Alhamdulillahi robbil alamin... terlahir dengan tangis khasnya, seorang bayi mungil wanita yang telah dapat melihat alam dunia.

Beberapa menit kemudian aku disuruh untuk mengadzani dan mengkomati bayi kami, tentunya dengan senang hati kulakukan dan kubisikan dua kalimat toyyibah dan syahadat di telinga lembutnya. Sayang waktu itu aku tak sempat mengabadikan dengan kamera, karena terhanyut suasana yang gembira dan mungkin kalau aku yang mengmbil foto/video dirasa kurang etis.Terimakasih juga untuk istriku tercinta yang telah menyempurnakan dirinya menjadi seorang ibu hingga menjadikanku juga menjadi seorang ayah.

Keluargaku : Yanto, Alin, Asih

Kini, hari-hariku bersama keluarga semakin lengkap dan bahagia karena telah dikaruniai seorang anak yang lucu, semoga kami termasuk orang-orang yang selalu bersyukur kepada Mu ya Allah.

Bagi yang ingin mengunjungi akun sosial media kami bisa klik tautan dibawah ini.
Facebook : Yanto Saputra
Facebook : Asih Kencanadewi
Facebook : Alin Silfiani


2 komentar:

  1. http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/viral-bocah-10-tahun-kencani-model.html
    http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/fakta-hidup-di-korea-selatan-tak.html
    http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/gerakan-celup-cekrek-lapor-upload-bisa.html

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
    - WHATSAPP : +62813-2938-6562
    - LINE : DOMINO1945.COM
    - No Hp : +855-8173-4523

    BalasHapus