editing by : Yanto Saputra
Pernikahanku (Marriage)
Waktu itu tepatnya Oktober 2012, aku dan Asih Marlina menikah di
Gantar-Indramayu. Pesta pernikahan dan sekaligus akad nikah yang kami lakukan
saat itu sangat sederhana, meski begitu kami berdua sangat bahagia menyambut
hari pernikahan kami yang tentunya sangat dinantikan. Bisa dibilang aku cukup
nekad untuk ambil keputusan menikahi Asih dalam waktu dekat karena persiapanku
(materi) untuk sebuah acara sakral saat itu jauh dari kata cukup, sedikit
catatan kami pacaran cuma 1-2 bulan, karena saat itu kami berdua sudah cukup
umur apalagi aku yang sudah menginjak usia 30, maka lebih baik segera kulamar
saja Asih. karena dari pihak keluarga calon istri juga menginginkan segera
menikah akhirnya kami sepakat segera melangsungkannya.
saat akan melangsungkan ijab kabul nikah
Dengan diiringi teman-teman dan saudara, kami datangi kediaman Asih Marlina (mempelai wanita), karena kebiasaan di tempat kami
mempelai lelaki lebih pantas melangsungkan pernikahan ditempat mempelai wanita.
Alhamdulillah walaupun hanya dengan pesta kecil dan mahar Rp.500 ribu dan
seperangkat alat shalat, akad pernikahan kami telah sah dilakukan baik dimata
hukum dan agama.
menunjukkan buku nikah setelah ijab kabul nikah
Sekitar satu bulan
setelah menikah, istriku cerita bahwa haidnya telat. Dalam hati ada secercah
kegembiraan, apakah istriku hamil? tapi aku tak mau langsung cerita sama
keluarga, setelah 2 minggu haid istriku tak kunjung datang aku coba membeli
alat deteksi kehamilan (testpack) di toko. Saat di pake oleh Istriku, alat
testpack itu menunjukan 2 garis, menurut keterangan jika terdapat 2 garis maka
positif hamil. Kegembiraan aku makin bertambah, terimakasih ya Allah... Engkau
percayakan kami untuk memperoleh keturunan. Beberapa hari setelah itu akupun
cerita kepada keluarga, merekapun menyambut hangat kabar itu.
2 bulan sudah usia
kehamilan istriku, sayang saat istriku hamil aku tak dapat terus disisinya
karena kerja ku cukup jauh (terpaut 2 kecamatan) walau hanya berjarak 16 Km,
tapi karena jam kerja sampe larut malam, aku tak dapat bolak-balik ke tempat
kerja, ditambah medan perjalanan yang kurang bersahabat sehingga aku cuma bisa
pulang 1 kali dalam seminggu menemui istriku. Waktu itu istriku tak doyan makan
karena berasa mual-mual terus dan juga kepalanya yang pusing, kucoba tanya sama
orang tua katanya hal itu wajar karena istriku sedang hamil muda (ngidam).
Karena aku masih tinggal seatap dengan Mertuaku, aku jadi lebih tenang walau
istriku sering kutinggal kerja, karena di temani orang tuanya sendiri.
Pada usia kehamilan 3
bulan kami memeriksakan istriku ke Bidan terdekat, istriku disarankan untuk
minum susu kehamilan agar bisa mengganti nutrisi makanan yang kurang
dikonsumsi. Walaupun istri ku kurang suka dengan susu, sedikit demi sedikit ku
bujuk agar mau meminumnya, tentunya demi kesehatan calon anak kami tercinta.
Rahmat Allah memang tak
terhingga, kehidupan kami yang terbilang serba kurang tapi Alhamdulillah
kesehatan kami dan kandungan istriku sehat dan baik-baik saja, dalam masa
kehamilannya istriku tak pernah mengalami gangguan yang berarti, periksa
kandungan pun cuma kami lakukan 2 kali saja, bukannya tak sayang badan dan tak
jaga kesehatan, tapi karena keterbatasan dana. Bahkan di usia kehamilannya yang
ke 8 bulan, istriku masih sering bekerja seperti biasa seperti cuci baju,
masak, menyapu, dll. Tak jarang ikut pula ke sawah membantu orang tuanya., ada rasa khawatir dan kasihan pada
istriku, tapi apa daya...inilah kehidupan kami.
Istriku saat hamil 7 bulan
Di penghujung usia
kehamilan 8 bulan, istriku masih sempat ku bawa naik motor mengunjungi rumah
Orang tuaku di Dangdur-Babakanjaya yang berada di kecamatan Gabuswetan, mungkin
sekitar 10 Km. Walaupun Orangtua kami sering menasehati kalau usia kehamilan
sudah besar tak boleh sering keluar jauh, tapi saat itu kami fikir kelahiran
anak kami masih jauh, yang pada umumnya kelahiran terjadi pada usia hamil 9
bulan.
Ternyata Allah punya
rencana lain, baru saja genap usia kehamilan istriku 8 bulan, pagi-pagi itu (5
Juli 2013) istriku memberi tahu kalau dari kewanitaannya keluar cairan putih
bening. Kata orangtua jika sudah begitu biasanya tinggal menghitung jam saja
untuk kelahiran anak kami. Karena pagi itu aku harus masuk kerja, akhirnya
kuputuskan untuk tetap berangkat dengan memberi pesan pada istri, bila nanti dirasa sudah sangat
dekat (kelahirannya) untuk cepat segera memberi tau baik lewat sms atau
telefon.
Hari itu terlewati hingga
sore, aku hubungi istriku kalau dia masih bisa jalan seperti biasa, hanya
terkadang mulas lalu hilang lagi. Sampai hari sabtu (6 Juli 2013) istriku
merasakan kalau perutnya semakin sakit, kontraksinya semakin kuat. Pada jam 3
sore orangtuanya menyarankan untuk diam di tempat tidur depan, aku sendiri
masih ditempat kerja, baru saja aku cerita pada majikan ku kalau istriku akan
melahirkan dengan cepat mereka menyuruhku untuk segera pulang saja,
Syukurlah.... kembali aku mengucap Alhamdulillah, di awal kelahiran anakku saat
itu sepeserpun aku tak memegang uang karena gajih yang keterima tiap bulannya
hanya cukup untuk resiko hidup kami berdua, itu pun kami berusaha menyisakan
sedikit untuk beli alat-alat kebutuhan bayi kami yang akan lahir.
Saat akan pulang aku
dipinjami sejumlah uang oleh majikan ditempat kerjaku, Terimakasih ya Allah, beruntung
sekali aku dapat majikan sebaik itu. Sesampainya di rumah saat itu sekitar
pukul 7 sore, tampak di depan rumah sudah banyak tetangga yang sedang
duduk-duduk menantikan kelahiran anakku, pas masuk ke dalam tampak juga ibu-ibu
dan mertuaku yang sedang menjaga istriku yang saat itu sedang di usap-usap
perutnya agar bayi yang didalamya tetap
pada posisi yang benar sehingga mempermudah proses kelahiran.
Hingga jam 9 sore istriku disarankan untuk pindah ke
kamar, karena menurut (dukun bayi) saat itu kelahirannya semakin dekat. Sebagai
catatan saat itu istri dan mertuaku tak mau menggunakan jasa Bidan apalagi
Dokter, padahal sebagai suami aku ingin
istriku ditangani oleh tenaga medis yang tentunya lebih faham dan higienis,
jadi buat pembaca yang sekiranya berprofesi sebagi bidan, perawat atau dokter,
aku mohon maaf karena tak menggunakan
jasa kalian, bukan karena takut biaya yang mahal tapi saat itu istri ku
benar-benar tak mau menggunakan jasa Bidan. Mungkin bisa saja saat itu aku
telefon bidan terdekat, tapi aku khawatir jika tetap kulakukan nanti bisa
berpengaruh pada emosional istriku yang saat itu sedang melahirkan, jika begitu
nanti akan berpengaruh buruk pada kondisi psikolognya untuk melahirkan anak kami.
Jadi walaupun kecewa aku tetap menuruti apa mau istriku, hanya saja dalam hati
aku akan tetap menggunakan jasa Bidan jika terjadi suatu hal yang buruk.
Saat itu suasana hatiku
campur baur, antara senang karena akan dikaruniai anak, juga kasihan dan
khawatir melihat istriku yang sedang berjuang dalam proses persalinannya. Dari mulai
jam 9 sore tadi istriku sudah mengerahkan tenaganya untuk melahirkan (ngeden)
kata orang jawa, sampai harus istirahat dulu karena kecapaian, sesekali kucium
kening isriku dan kubisikkan kalimat suci agar tetap kuat dan tabah
menjalaninya. Sampai tepatnya pukul 10:15 malam Allah mengizinkan bayi kami
terlahir dengan sehat dan sempurna,
Alhamdulillahi robbil alamin... terlahir dengan tangis khasnya, seorang bayi
mungil wanita yang telah dapat melihat alam dunia.
Beberapa menit kemudian
aku disuruh untuk mengadzani dan mengkomati bayi kami, tentunya dengan senang
hati kulakukan dan kubisikan dua kalimat toyyibah dan syahadat di telinga
lembutnya. Sayang waktu itu aku tak sempat mengabadikan dengan kamera, karena
terhanyut suasana yang gembira dan mungkin kalau aku yang mengmbil foto/video
dirasa kurang etis.Terimakasih juga untuk istriku tercinta yang telah
menyempurnakan dirinya menjadi seorang ibu hingga menjadikanku juga menjadi
seorang ayah.
Keluargaku : Yanto, Alin, Asih
Kini, hari-hariku bersama
keluarga semakin lengkap dan bahagia karena telah dikaruniai seorang anak yang
lucu, semoga kami termasuk orang-orang yang selalu bersyukur kepada Mu ya
Allah.
Bagi yang ingin mengunjungi akun sosial media kami bisa klik tautan dibawah ini.
Facebook : Yanto Saputra
Facebook : Asih Kencanadewi
Facebook : Alin Silfiani
penuh perjuangan
BalasHapushttp://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/viral-bocah-10-tahun-kencani-model.html
BalasHapushttp://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/fakta-hidup-di-korea-selatan-tak.html
http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/gerakan-celup-cekrek-lapor-upload-bisa.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523